Apa Kabar Sahabatku

Hai, Sahabatku ..
Bagaimana kabar kalian ?
Mendadak aku merindukan kalian, kawan. Hanya karena dosenku bercerita tentang sahabatnya, aku tercenung.
Masih teringat jelas bagaimana kita berempat berjanji untuk sukses bersama. Masih begitu jelas, ketika aku gelisah menanti penerimaan sebagai mahasiswa di PTN, sedangkan kalian telah berhasil terlebih dahulu, kalian justru lebih cemas. Seminggu sebelum aku menanti pengumuman, kalian yang justru sibuk menoakanku, mengirim pesan penyemangat yang mampu sembuhkan luka di hati.
Masih begitu jelas teringat, ketika wisuda kalian telah menemukan mimpi kalian sedangkan aku belum mendapatkannya. Kalian tetap di sampingku, menguatkan.

Sahabatku ..
Kini kita bersama mencapai mimpi-mimpi kita.
Shindy, D3 Gizi di Politeknik Kesehatan Surabaya.
Nia, S1 Budidaya Perairan di Universitas Airlangga.
Dinda, D3 Keperawatan di Politeknik Kesehatan Surabaya (Kampus Sidoarjo) .
Dan aku, S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Surabaya.

Kita pernah menuliskan mimpi-mimpi kita di buku belakang kita masing-masing. Kita juga bercengkerama tentang mimpi-mimpi itu. Meskipun dengan cara yang berbeda, pada akhirnya kita semua mampu mewujudkan mimpi itu.

Namun, sahabatku..
Semua mimpi memang membutuhkan pengorbanan. Mimpi-mimpi itu yang memaksa kita harus berpisah, berjauhan.
Bertemu dengan teman-teman baru yang pastinya mampu melupakanku.
Tapi sahabatku ,, ternyata kehadiran mereka justru semakin menguatkan rinduku, rindu kita semua. Jauhnya keberadaan kalian semakin menguatkan persahabatan kita.

Sahabatku..
Terima kasih telah berbagi rasa dan kesedihan denganku. Kebahagiaan memiliki kalian melebihi kebahagiaan yang lain. Kalian yang selalu menguatkan dan selalu mampu merubh duka menjadi tawa telah hadir melengkapi kesendirian hati ini.
Semoga kita bisa benar-benar sukses sama seperti mimpi kita waktu itu.