Rabu, 12 November 2014

Rasanya Belajar dengan Tekanan

Memasuki semester ketiga dalam dunia perkuliahan, memberikan kesan tersendiri di hati. Cerita ini adalah kisah pertama kalinya seorang mahasiswa belajar dalam keadaan tertekan. Kisah ini berawal dari salah satu mata kuliah "Second Language Acquisition", yang seharusnya diberikan pada mahasiswa yang berada pada semester yang lebih tua dari semester tiga. Namun, entah mengapa Siakad berkata lain. Perasaan mulai tidak karuan. Di dalam benak saya, muncul pernyataan,"Wah, mata kuliah ini pasti sulit!"
Benar saja. Saat buku materi sudah ada di tangan, kepala saya pusing. Banyak kata-kata sulit yang tidak saya mengerti dan sudah pasti, sangat mempersulit pemahaman saya. Belum lagi, sikap dosen yang sedikit menegangkan membuat saya takut membuat kesalahan pada mata kuliah ini. 
Klimaksnya, ketika saya mendapat jatah presentasi dengan beberapa anak yang menurut saya, kurang dalam pemahaman materi. Mulailah saya berpikir keras agar presentasi ini lancar. Namun, sayangnya hal tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan. Proses penyiapan materi benar-benar dilakukan dalam keadaan tertekan. Bukan karena dosennya, tetapi karena materi. Sudah searching kesana kemari, berusaha mencari references yang dapat membantu dalam memahami materi, namun sayang sekali, tidak memuaskan. Selain itu, partner presentasi yang sulit untuk diajak 'paham' juga menjadi kendala tersendiri dalam pikiran. Nah, pada saat hari H, sudah bisa dipastikan, yang paling banyak menjawab pertanyaan adalah SAYA. 
Agak sebal juga, sebab partner saya tidak menawarkan diri untuk membantu atau melengkapi apa yang kurang dalam penjelasan saya. Sempat gugup, takut salah dengan jawaban yang saya berikan. Untungnya, dosen tidak memberikan komentar apapun. 
Rasanya lega sekali. Serasa seluruh beban terangkat.
Namun, masalah tidak berhenti disitu saja. Kisah masih berlanjut ketika UTS hendak dilaksanakan. Butuh belajar yang sangat ekstra untuk mencoba menikmati materi dan memahaminya. Alhasil, usaha tersebut dilakukan dengan pulang larut malam sebab sebelumnya harus belajar bersama dengan teman-teman yang senasib.
Well, belajar dalam keadaan tertekan memang tidak menyenangkan. Namun belajar dari apa yang telah saya alami, saya jadi tahu dan merasakan bagaimana pengorbanan seorang mahasiswa demi sebuah nilai. Pada akhirnya, akan ada kepuasan sendiri kelak ketika kita mendapat hasil dari serangkaian usaha yang telah dilakukan meskipun hasilnya tidak sebaik yang diinginkan.
Oh ya, doakan saya agar sukses di UTS esok hari ^^
Arigatou ~

Tidak ada komentar :

 
Header Background Designed by Freepik