Izinkan aku mengisahkan seorang pria
yang begitu mencintaiku. Ia adalah pria yang sudah lama kukenal sejak dulu. Ia
terlihat pendiam namun jika sudah mengenalnya dia akan berubah menjadi sangat
mengasyikkan. Ilmu agamanya tak perlu diragukan lagi. Dia punya segudang ilmu
tentang agama. Tipeku banget!!
Setiap kali orang mengajaknya berbicara
masalah agama, dia adalah orang yang paling asyik untuk diajak berbagi.
Pembawaannya luwes, bijaksana dan berkharisma. Sungguh pria idaman.
Sayangnya, ada beberapa hal yang kurang
kusukai dari sifatnya.
Protektif.
Ya, dia adalah pria yang sangat over
protective, terutama denganku. Tak ada pria yang boleh mendekatiku. Entah apa
sebabnya, mungkinkah dia cemburu ? Entahlah.
Pernah suatu hari seorang pria usia dua
puluhan datang ke rumahku untuk urusan kampusnya. Tahukah kalian bagaimana
reaksinya ? Dia adalah orang pertama yang mendelik ke arahku.
“Siapa dia “tanyanya.
“Hanya mahasiswa yang ngasih kuisioner
di sekolah, kok.”jawabku.
Astaga, mahasiswa pun dia cemburui. Oh,
please! >.<
Protektif sekali, bukan?
Namun, aku sadar dari kecemburuannya.
Dia begitu mencintaiku. Siapakah wanita di dunia ini yang tak ingin dicintai
oleh pria dengan begitu tulusnya. Pasti jawabannya tidak ada. Pria ini
benar-benar paling bisa mencintaiku, meskipun aku tak pernah mendengar ucapan “AKU
MENCINTAIMU” keluar dari mulutnya. Tapi aku tak butuh itu. Sikap protektifnya
telah menunjukkan segalanya.
Oh ya, pria ini adalah pria yang paling
gengsi mengungkapkan rasa cintanya padaku. Namun, apapun yang aku inginkan
pasti langsung dituruti olehnya. Meskipun aku tidak pernah meminta, namun
dia-lah pria yang paling peka. Tanpa aku mengucapkan, dia sudah tahu apa yang
aku mau. Ya Allah, aku benar-benar mencintai orang ini.
Pria ini adalah seseorang yang selalu
kupanggil AYAH.
Dia-lah cinta pertamaku ketika aku baru
lahir ke dunia.
Dia-lah pemilik suara pertama yang kudengar ketika aku dilahirkan ke dunia.
Dia-lah pria pertama yang akan memasang muka cemberut ketika ada pria lain yang datang ke rumahku.
Dan, hanya dia-lah satu-satunya pria yang begitu mencintaiku dengan tulus, tanpa harus kubalas.
Meski berkali-kali aku pernah memilih mencintai pria lain, namun dia tidak pernah berhenti mencintaiku. Cintanya tak pernah luntur untukku.
Justru semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Semakin sulit pula ia melepasku.
Dia-lah pemilik suara pertama yang kudengar ketika aku dilahirkan ke dunia.
Dia-lah pria pertama yang akan memasang muka cemberut ketika ada pria lain yang datang ke rumahku.
Dan, hanya dia-lah satu-satunya pria yang begitu mencintaiku dengan tulus, tanpa harus kubalas.
Meski berkali-kali aku pernah memilih mencintai pria lain, namun dia tidak pernah berhenti mencintaiku. Cintanya tak pernah luntur untukku.
Justru semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Semakin sulit pula ia melepasku.
Terima kasih telah mencintaiku, AYAH.
Masih belum sempurna aku mencintaimu,
namun jauh di dalam hatiku hanya dirimu, pria pertama yang akan menempati ruang
hatiku. Terima kasih atas segala marah, cemburu serta proteksimu. Aku tahu itu
semua kau lakukan sebab kau mencintaiku.
Aku mencintaimu, AYAH. :)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar