Senin, 09 Maret 2015

Tidak Akan Pernah

Aku tidak akan pernah membencimu..
Hanya karena kau gores luka di hatiku demi membalaskan dendammu pada apa yang telah kulakukan padamu terdahulu.

Aku tidak akan pernah membencimu ..
Sebab daun jatuh pun tak pernah membenci angin yang telah memisahkannya dari ranting, tempat ia merasa nyaman.

Aku tidak akan pernah menyesal telah mengukir berjuta kisah indah denganmu ..
Sebab dengan kehadiranmu aku tahu bagaimana rasanya dicintai oleh seseorang sepertimu.

Aku tidak akan pernah membenci rasa sakit darimu ..
Sebab justru dengan rasa sakit itu aku telah belajar sebuah arti kekuatan, serta perubahan.

Andai kamu tahu ..
Sebab rasa sakit darimu, aku mulai berubah. 
Perubahanku kini benar-benar signifikan. 
Aku yang dulu kekanak-kanakan, kini telah menjelma menjadi seorang wanita dewasa yang tangguh dan tak pernah menitikkan air mata percuma untuk hal yang tak berguna.
Kini Allah serasa sejengkal begitu dekat denganku. Dia seperti memelukku dan menguatkan langkahku, serta menggenggam erat tanganku untuk berjalan sesuai dengan jalan yang Dia kehendaki. Waktuku enar-benar terasa berarti, sebab aku lebih banyak menghabiskan waktu bersama orang-orang shalih yang selalu membimbng dan menguatkan langkah hijrahku.

Jujur saja, tak munafik aku memilih untuk menutup hatiku, agar kelak kupersembahkan untukmu. Namun, itu dulu. 
Kini realita membangunkanku.
Jika aku terus memaksakan kehendakku agar kau menjadi bagian dari hatiku, bukankah aku justru menyiksa dirimu ? Kita ?
Akan terlihat seperti aku membangkang atas takdir Allah yang telah ditentukan masing-masing untuk kita, jika aku memaksakan keinginanku untuk memilikimu. 

Sehingga ..
Realita itulah yang membawaku untuk berbelok ke arah lain.
Jika kamu memilih jalan lurus ke Utara, aku berjalan menuju Barat. 
Jauh memang. Namun arah itu yang akan membawaku berjalan menuju sebuah cahaya cinta yang murni dan hakiki, milik Sang Pencipta alam semesta. 
Aku tidak akan khawatir apakah suatu saat nanti kita bertemu lagi.
Sebab bumi ini bulat dan tak berujung.
Aku percaya suatu saat nanti kita akan bertemu, hanya saja dengan membawa takdir kita masing-masing. Hanya, takdir itu masih misteri bagiku.
Bagi kita.

Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku tidak akan pernah membencimu.
Doaku tidak akan pernah terputus untukmu, untuk kesuksesanmu.
Semoga segala impian kita yang pernah kita ungkap terdahulu dapat segera terwujud.

Namun, bisakah kuminta satu hal ?
Jangan pernah membenciku karena masa laluku.
Kumohon mengertilah ..
Masa laluku adalah aib yang tak seharusnya kau ingat dan kau genggam kuat dalam setiap perjalananmu.
Juga, aku yang dulu telah sepenuhnya berubah, tak lagi sama.
Jadi kumohon ..
Bantu perubahanku ini tidak hanya sekadar do'a ..
Namun juga sikap terbaik untuk melupakan semua masa laluku. 
Masa lalu kita.

Tidak ada komentar :

 
Header Background Designed by Freepik