Rabu, 13 Mei 2015

Hakikat Mencintai Dalam Diam

MENCINTAI DALAM DIAM.
Tiga kata yang saat ini lagi rame di antara muslimah di seluruh negeri, terutama Indonesia (karena pake bahasa Indonesia :p). Pertama kali saya dapet kata-kata ini ketika tanpa sengaja mengikuti sebuah seminar di salah satu kampus negeri di Surabaya yang membahas tentang konsep mencintai yang sesungguhnya. Waktu itu narasumber mengucapkan tiga kata di tengah-tengah  penyampaian materinya. Meskipun hanya diucapkan sepersekian detik, namun kata-kata itu benar-benar membekas di dalam benak sampai sekarang.
"Mencintai dalam diam ? Gimana tuh?"tanya saya dalam hati.
Ketika sampai di rumah, ketika asyik membaca postingan di sebuah fanspage islami, tiga kata itu disebut lagi. Kembali saya kepikiran sampe nggak bisa tidur (abaikan kata terakhir -.-). Jadi, saya coba menebaknya sendiri meskipun tidak menghasilkan kepuasan batin pada akhirnya. Sehingga saya menyerah dan mencoba menanyakan kepada seorang teman yang sepertinya paham soal ini.
"Mencintai dalam diam itu .. ya nggak mengutarakan kalo kamu suka sama dia. Cukup mencintainya dalam hati, mendoakannya."
Sesimpel itukah? Belum puaasss !!!
Karena masih belum puas, saya mencoba memberanikan diri untuk browsing masalah ini. Sambil mengucapkan basmalah biar ilmu yang didapat nggak ngelantur dan ngawur apalagi sampe OOT (out of topic), saya memulai perjalanan saya mencari arti "MENCINTAI DALAM DIAM"

Bismillahirrohmanirrohim ..

Mencintai dalam diam adalah mencintai yang sangat dianjurkan bagi siapa saja yang tengah terkena virus merah jambu ini. Konsep ini bukan hanya untuk para wanita berjilbab lebar, bergamis, bermanset, berkaos-kaki, selalu pake rok lebar kemana-mana, berjanggut, pake celana ngatung, dsb.
TIDAK!!
Konsep ini adalah konsep mencintai yang sangat dianjurkan bagi seluruh umat, terutama muslim.Bukan hanya muslimah, tapi muslim. Jadi cowok cewek dan pria wanita single dianjurkan menggunakan konsep ini.
Mencintai dalam diam adalah konsep mencintai yang sangat sederhana. Pernah denger kisah cinta Fathimah Az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib?
Fathimah dan Ali saling mencintai dalam diam,bahkan setan saja tidak tahu bahwa mereka saling mencintai. Ali sudah lama memendam perasaan kepada Fathimah, begitupun Fathimah kepada Ali. Namun, apa yang mereka berdua lakukan menghadapi perasaan itu? Mereka biarkan.
Mereka tidak berusaha menunjukkan satu sama lain tentang perasaan yang mereka miliki. Hingga akhirnya Allah-lah yang menampakkan cinta mereka melalui sebuah pernikahan. Sederhana, bukan?
Begitulah konsep mencintai dalam diam.Cukup dirasakan dalam hati dan berusaha agar perasaan itu tidak menggebu dan mengganggu.
Kita tahu kita tengah jatuh cinta, tapi apakah harus kita utarakan agar tenang? Sungguh, tidak. Salah besar.
Hal yang perlu kita lakukan ketika kita tengah jatuh cinta adalah tersungkur di hadapan-Nya. Bersujud dan menyerahkan perasaan ini kepada Allah subhanahu wa ta'ala , berharap agar perasaan ini tidak semakin menjauhkan diri dari diri-Nya, sang Maha Pemilik Hati.
Terus kalau sudah pasrah, ngapain lagi ?

Tahan dirimu!

Ketiak berpapasan dengannya sok jual mahal, tapi ketika dia sudah pergi mata kita malah curi-curi pandang ke arahnya.
Ketika di rumah atau tengah jatuh cinta pada seseorang di media sosial, jangan berusaha kepo akun dia. Ini bukannya justru menentramkan hati, malah meracuni hati dan membuat hati jadi nggak karuan. Ngeriii.
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).”(Q.S. An-Nazia’at 40- 41.)

Susah yaa ??? Lha kan hadiahnya surga. Kalo hadiahnya mobil, ikut acara di TV aja. :P

Percayalah,, Allah tidak pernah tidur. Dia tahu, mana yang baik dan mana yang buruk untukmu.
Ketika kita serahkan diri dan hati kita pada-Nya, apakah Allah akan diam ? Tidak, teman.:)
Allah akan memberikan apa yang kamu butuhkan, bukan yang  kamu inginkan.
Bisa jadi dia-lah yang sering kamu doakan dalam setiap sholat-mu, sujud-mu, tangis-mu. Tapi apakah kamu yakin itu yang kamu butuhkan ? Allah yang tahu. :)
Jadi, mencintai dalam diam tidak hanya menjaga lisanmu, tapi juga nafsu melihat ke arahnya, nafsu melihat kesehariannya, serta hati dan fikiran tentang dirinya.
Sungguh, mencintai sangatlah sederhana.
Kamu mencintainya.
Dia mencintaimu.
Menemukannya dalam istikharahmu.
Mengutarakan niatmu (khusus pria).
Khitbah.
Sederhana dan romantis, bukan ? :)

Jadi, sudah siap menjadi Fathimah dan Ali masa kini ? ;)

"Kalau memang terlihat rumit, lupakanlah. 
Itu jelas bukan cinta sejati kita. Cinta sejati selalu sederhana. 
Pengorbanan yang sederhana, kesetiaan yang tak menuntut apapun dan keindahan yang apa adanya." - Tere Liye

Tidak ada komentar :

 
Header Background Designed by Freepik