Kamis, 31 Desember 2015

Jangan Remehkan Seseorang

Assalamu'alaikum, Readers ..
Apa kabar? Semoga selalu dalam lindungan-Nya, ya ^^
Malam ini saya mencoba kembali membuka beberapa teman lama yang ada di akun facebook saya. Maklum saja, koneksi internet baru jadi harus digunakan ^O^)9 Yosshh!!
Ketika asyik menelusuri beberapa teman lama saya, pencarian saya terhenti pada sebuah akun milik seorang teman perempuan yang saya kenal sewaktu saya duduk di bangku sekolah menengah pertama, sebut saja A. Saya coba stalking akunnya, lalu saya tercengang.
Maa syaa Allah ..
Saya menemukan banyak sekali foto-foto si A ketika ia berpartisipasi dalam kompetisi di beberapa kompetisi Hijab Modelling. Saya ikut senang atas kesuksesannya. Si A kini juga jauh berbeda dengan dirinya yang dulu saat masih berada di bangku sekolah, meskipun dari awal dia sudah begitu mencintai panggung. Sejenak pikiran saya melayang jauh pada beberapa tahun yang lalu ketika kami masih sama-sama duduk di bangku SMP. Masih teringat jelas bagaimana sikap beberapa teman yang sedikit "berbeda" kepada teman saya ini. Tak jarang, saya mendengar kata-kata yang kurang mengenakkan dan bersifat meremehkannya. 
"Ah, dia sih cuma modal beruntung aja."
"Dia kan kesayangannya guru ini. Makanya dia bisa jadi gitu. Sebenernya juga nggak bisa apa-apa."
Dan, segelintir ucapan-ucapan meremehkan lainnya meluncur memekakkan telinga saya. Makian semakin keras diucapkan ketika salah satu teman kami yang waktu itu sudah cukup sukses menjadi model cilik, sebut saja B, mendengar bahwa impian si A adalah menjadi seorang designer dan model. Secara tiba-tiba, Si B tertawa begitu keras tanpa sepengetahuan Si A dan saya mengetahuinya. 
"Emang Si A itu bisa apa sih? Emang dia bisa jadi model?"tanya Si B sambil tertawa mengejek. Saya saat itu sedikit kesal dengan kesombongan B. Tapi apalah dayaku yang hanya seorang anak SMP yang polos dan menggemaskan (eheemm ...).
Pada akhirnya, kini semua ucapan itu berubah menjadi sampah kata-kata yang tak berguna. Sang Maha Pencipta memutar-balikkan kata-kata meremehkan tersebut menjadi sebuah pembuktian. Si A yang tak pernah berhenti diremehkan, kini berubah menjadi seseorang yang tidak bisa diremehkan. Saya sedikit berpikir, bagaimana reaksi teman-teman saya yang dulu sempat meremehkannya. Malukah dengan ucapan mereka? Hm, itupun kalo masih ingat, ya. Hihihi.
Pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini adalah jangan pernah merendahkan seseorang hanya karena tampilan luarnya tak memungkinkan untuk mewujudkan impiannya. Di luar sana banyak orang-orang yang dulunya pernah diremehkan, justru menjadi lebih dari mereka yang pernah meremehkan. Kita tengok saja Jack Ma, pengusaha pendiri e-commerce Alibaba terbesar di China yang perusahaannya bersaing ketat dengan eBay milik Amerika. Jack Ma merupakan orang yang paling sering diremehkan di negaranya. Tiga kali ia ditolak oleh pihak kampus. Ia pernah melamar di sebuah restoran fast food terkenal dan hanya ia yang ditolak. Tapi Tuhan membalikkan nasibnya. Siapa yang bisa mengira dia akan menjadi salah satu orang terkaya dan berpengaruh di China.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujurat: 11)
 
Jangan karena sudah merasa paling hebat kemudian yang terlihat tidak selevel atau berbeda denganmu adalah orang rendahan. Padahal belum tentu orang yang selama ini kita remehkan adalah orang yang lebih rendah dari kita. Bisa jadi justru dia-lah yang lebih tinggi derajatnya di mata Allah daripada kita. Astaghfirullah ..
 
Jika sudah merasa "lebih baik" dari orang lain, maka akan lebih mulia jika kita memberi sedikit bantuan kepada mereka. Saling membantu dalam berubah menjadi lebih dari sebelumnya sungguh lebih mulia daripada meremehkan orang lain. Alih-alih berpahala, kehilangan teman iya, dijauhi iya, berdosa iya. Naudzubillaah ..
Teruntuk kalian yang sudah merasa "lebih" dari yang lain, yuk mulai sekarang merubah diri dari yang terkadang tanpa sengaja suka meremehkan menjadi pribadi yang suka membagi kebaikan. Aamiin ^^

1 komentar :

Adnanami mengatakan...

Tulisannya keren mbak desti, semoga tulisannya bisa menyadarkan orang lain agar tidak meremehkan sesama.

 
Header Background Designed by Freepik